Sejarah Berdirinya Kerajaan Islam Mughal di India
Beberapa daulah Islamiyah pernah berdiri di India, di antaranya Mamluk (1206-1290), Khalji (1206-1320), Tugluq (1320-1413), dan masih ada beberapa Daulah lain, namun di antara yang paling menonjol adalah Daulah Mughal.
Daulah Mughal berkuasa di India mulai abad XVI sampai abad XIX, berdampingan dengan tiga daulah lainnya yaitu Daulah Usmaniyah dan Daulah Syafawiyah. Peranan Daulah Mughal sangat besar dalam perkembangan agama Islam di India, mulai dari sastera hingga arsitektur.
Banyak hal menarik dari gemerlapnya peradaban India, karena di India merupakan tempat lahirnya peradaban dan kebudayaan Hindu dan Budha yang sebelumnya sudah mengakar kuat dalam kultur masyarakat India.
Kerajaan Islam Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi, sebab ia menandai puncak perjuangan panjang untuk membentuk sebuah imperium India muslim yang didasarkan pada sebuah sintesa antara warisan bangsa Persia dan bangsa India. Kerajaan Islam Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama yang ada di India.
Jika pada masa dinasti-dinasti sebelumnya Islam belum menemukan kejayaannya, maka pada masa kerajaan ini justru bersinar dan berjaya. Keberadaan kerajaan Islam Mughal ini dalam masa periodisasi sejarah Islam dikenal sebagai masa kejayaan kedua setelah sebelumnya pernah mengalami kecemerlangan pada masa dinasti Abbasiyah.
Kerajaan Mughal atau disebut juga Moghul ini didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530 Masehi) ia adalah salah satu dari cucu Timur Lenk. Ayahnya Umar Mirza, penguasa Ferghana. Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya ketika ia masih berusia 11 tahun. Ia berambisi dan bertekat akan menaklukkan Samarkand yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu.
Pada mulanya, ia mengalami kekalahan, tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Syafawi, Ismail I akhirnya berhasil menaklukkan Samarkand pada tahun 1494 Masehi. Pada tahun 1504 Masehi, ia menduduki Kabul, ibu kota Afganistan. Setelah Kabul dapat ditaklukkan, Babur meneruskan ekspansinya ke India.
Kala itu Ibrahim Lodi, penguasa India, dilanda krisis, sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau. Alam Khan, paman dari Ibrahim Lodi, bersama-sama Daulat Khan, Gubernur Lahore, mengirim utusan ke Kabul, meminta bantuan Babur untuk menjatuhkan pemerintahan Ibrahim Lody di Delhi. Permohonan itu langung diterimanya.
Pada tahun 1525 Masehi, Babur berhasil menguasai Punjab dengan ibu kota Lahore. Setelah itu, ia memimpin tentaranya menuju Delhi. Pada 21 April 1526 M, terjadilah pertempuran yang dahsyat di Panipat. Ibrahim Lody beserta ribuan tentaranya terbunuh dalam pertempuran itu. Babur memasuki kota Delhi sebagai pemenang dan menegakkan pemerintahannya di sana.
Dengan demikian berdirilah Kerajaan Mughal di India. Dari pendapat di atas, sesuatu yang dapat disepakati bahwa Kerajaan Mughal merupakan warisan kebesaran Timur Lenk, dan bukan warisan keturunan India yang asli. Meskipun demikian, Dinasti Mughal telah memberi warna tersendiri bagi peradaban orang-orang India yang sebelumnya identik dengan agama Hindu.
Babur bukanlah orang India. Syed Mahmudunnasir menulis, “Dia bukan orang Mughal. Di dalam memoarnya dia menyebut dirinya orang Turki. Akan tetapi, cukup aneh, dinasti yang didirikannya dikenal sebagai dinasti Mughal.
Sebenarnya Mughal menjadi sebutan umum bagi para petualang yang suka perang dari Persia di Asia Tengah, dan meskipun Timur (Timur Lenk) dan semua pengikutnya menyumpahi nama itu sebagai nama musuhnya yang paling sengit, nasib merekalah untuk dicap dengan nama itu, dan sekarang tampaknya terlambat untuk memperbaiki kesalahan itu.”
Dapat disimpulkan bahwa faktor utama berdirinya kerajaan Mughal adalah: Adanya ambisi dan karakter Babur sebagai pewaris keperkasaan ras Mongolia. Sebagai jawaban atas krisis yang tengah melanda India.
Itulah pembahasan tentang materi sejarah berdirinya kerajaan Islam Mughal di India, semoga ada hikmah dan pelajaran untuk kita semua.
Posting Komentar untuk "Sejarah Berdirinya Kerajaan Islam Mughal di India"